Perkenalan


Hey pembaca, sebelum aku membuka kisah yang ingin aku bagikan, perkenalan singkat mungkin ada baiknya. Jadi mulai dari mana ya? Hehe duh gaje. Tapi sungguh kalo kalian tau, tanganku gemetar membawa jariku jatuh pada huruf-huruf di atas keyboard laptop. Otakku juga mendadak rancu dengan pelbagai kata yang bingung ku tuang dari mana.

Ehem oke, bismillah. Jadi, aku hanya makhluk yang sedang beranjak dewasa. Kisahku belum banyak, namun sudah sangat ingin berbagi dengan dunia. Aku masih butuh banyak belajar, seperti matematika contohnya, hehe becanda. Maksudnya di dunia ini masih banyak sekali yang belum sempat ku pelajari, jadi aku rasa dengan berbagi itu merupakan salah satu media untuk belajar. Kembali ke topik, namaku Zahra Arifia Shaumi. Aku lahir di suatu kota terpencil, dimana kalau kalian terus memaksa jalan lurus kalian akan mengapung atau malah tenggelam bersama serpihan-serpihan tak berdaya di samudera hindia. Ya jika kalian masih belum tau maksudku, jadi maksudnya aku lahir di Kota Cilacap, tapi aku tak menetap. Ku yakini jalanan itu sangat panjang, jadi merantau adalah cara terbaik untuk menyusurinya. Aku belum ingin mengenalkan orangtuaku beserta sanak keluargaku jika dirimu belum serius, hehe becanda lagi. Selain itu, aku juga makhluk yang menyukai kata-kata. Biasa, tak berwarna, tapi mampu berbicara. Karena aku tak sepintar Albert Einstein, jadi aku tak bisa membujuk kata-kata untuk mengulang waktu. Atau kiasanku tak seindah Khalil Gibran, jadi aku tak bisa membuat dunia terpana dengan permainan majasku. Aku hanya bisa sebatas aku, yang mencoba menggapai mimpi-mimpi kecil untuk menjadi sehebat mereka, bukan untuk menjadi mereka, hehe.

Ssttt jangan dulu berhenti membaca, meski kalian sudah bosan dengan ocehanku yang tiada inti, ya namanya juga perkenalan pasti basa-basi hehe.
Ku lanjutkan, di waktu yang akan datang, tapi tidak di waktu yang lama, aku ingin sekali menjadi kalimat-kalimat yang menyusup di pikiran orang-orang. Menetap disana, dikenal, dan dikenang. Menjadi satu bagian yang orang-orang butuhkan. Aku tak nyata, tak apa, yang penting kata-kataku tumbuh nyata dan turut hidup di tengah-tengah manusia. Jangan sungkan tuk mengamini kawan, aku juga akan mengamini apa yang kalian mimpikan. Kalian percaya kan, bahwasnya apa yang tercapai karena Tuhan menghendaki dan semesta mengamini? Itulah, mengapa kita minta didoakan oleh manusia-manusia lain, karena kita ingin meyakinkan tuhan bahwa apa yang sedang kita tekadkan memiliki restu dari manusia-manusia lain. Sehingga tuhan ikhlas mewujudkan apa yang kita inginkan.

Sepertinya sudah cukup, di ujung perkenalan ini akan aku sampaikan betapa terimakasih kalian mau berkenalan denganku, telah mengamini mimpiku, dan menjadi manusia yang menyinggahi kata-kataku di pikiranmu walau itu sejenak. Tak apa, ini hanya dunia maya. Aku berharap bisa bertemu langsung para pecinta kata-kata untuk berdiskusi, dan barangkali kata-kata kita bisa menyatu di suatu pagi hehe. Enjoy dan salam literasi!

Ps: untuk cerita-cerita lebih lanjut, menyusul. Nantikan ya! :)

Komentar