Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Jika Puisi Ini Sampai Padamu

Jika puisi ini sampai padamu, terimakasih karena telah menjadi inspirasi. Aku tak kuasa sebab luka masih menganga. Kali ini, sungguh berat sekali jemariku menyusun kata. Oh iya, puluhan puisi tentangmu takkan pernah ku buang, biarlah menjadi saksi jika kita pernah berusaha mempertahankan kisah. Kini kupersembahkan puisi tentangmu untuk yang terakhir kalinya. Semoga duka kita, atau barangkali hanya dukaku, semoga saja cepat berlalu. Terimakasih sekali lagiđź–¤ Untukmu Oleh: Zahra Arifia Mungkin kita ini tak sadar, Ada jalanan berbatu, pun ada jalanan berlumpur Semua sama sama tak sempurna, kasih Ketika kau bisa berlari sedang aku hanya bisa merangkak, apa boleh buat? Pun ketika aku berjalan sambil bercerita, sedang kau memilih diam saja, apa boleh buat? Tujuan kita mungkin sama, untuk memetik bunga itu Tapi dalam menuju kita tak bisa selaras dalam mencapai suasana, itu salah siapa? Sudahi kasih, memaksa hanya membuat kita semakin sulit berjalan Kau tak bisa jadi aku, pun ak...

Belajar

Belajar Oleh: Zahra Arifia Belajar bukan hanya tentang matematika, ekonomi, geografi, atau sejenisnya Hidup ini tidak monoton kawan Karena bagiku belajar adalah keingintahuan Belajar adalah menyatu dengan pikiran Belajar adalah intim dengan pertanyaan Maka jika puisi ini tercipta, Ada bosan yang sedang kuutarakan Puisi ini ditulis 4 Maret 2019 di Pekalongan

Detak dan Degub

Detak dan Degub Oleh: Zahra Arifia Ada suara dari celah yang menata Berantakan pertanda tak karuan Apa ini? Pikiranku menanti sebuah jawaban Kata Suara yang tak ku kenal, Ada simpati yang sedang kualamatkan Hingga tak kusadari, Malam sudah membujur pagi, Detak dan degub seperdetik saja kembali Puisi ini di tulis di Pekalongan, 3 Maret 2019