Jika Puisi Ini Sampai Padamu
Jika puisi ini sampai padamu, terimakasih karena telah menjadi inspirasi. Aku tak kuasa sebab luka masih menganga. Kali ini, sungguh berat sekali jemariku menyusun kata. Oh iya, puluhan puisi tentangmu takkan pernah ku buang, biarlah menjadi saksi jika kita pernah berusaha mempertahankan kisah. Kini kupersembahkan puisi tentangmu untuk yang terakhir kalinya. Semoga duka kita, atau barangkali hanya dukaku, semoga saja cepat berlalu. Terimakasih sekali lagiđź–¤
Mungkin kita ini tak sadar, Ada jalanan berbatu, pun ada jalanan berlumpur
Semua sama sama tak sempurna, kasih
Ketika kau bisa berlari sedang aku hanya bisa merangkak, apa boleh buat?
Pun ketika aku berjalan sambil bercerita, sedang kau memilih diam saja, apa boleh buat?
Tujuan kita mungkin sama, untuk memetik bunga itu
Tapi dalam menuju kita tak bisa selaras dalam mencapai suasana, itu salah siapa?
Sudahi kasih, memaksa hanya membuat kita semakin sulit berjalan
Kau tak bisa jadi aku, pun aku yang tak bisa memahamimu
Kau jalanlah lebih dulu, biar aku menikmati hawa ini sambil berjalannya waktu
Bukan berarti kau meninggalkanku atau aku yang menunggumu
Bisa jadi kita bersua kembali, atau bisa jadi di tengah jalan kita menemukan teman berjuang yang lebih bisa melengkapi
Lekaslah bahagia,
Salam puisi terakhirku untukmu
Cilacap, 20 April 2020
Untukmu
Oleh: Zahra Arifia
Semua sama sama tak sempurna, kasih
Ketika kau bisa berlari sedang aku hanya bisa merangkak, apa boleh buat?
Pun ketika aku berjalan sambil bercerita, sedang kau memilih diam saja, apa boleh buat?
Tujuan kita mungkin sama, untuk memetik bunga itu
Tapi dalam menuju kita tak bisa selaras dalam mencapai suasana, itu salah siapa?
Sudahi kasih, memaksa hanya membuat kita semakin sulit berjalan
Kau tak bisa jadi aku, pun aku yang tak bisa memahamimu
Kau jalanlah lebih dulu, biar aku menikmati hawa ini sambil berjalannya waktu
Bukan berarti kau meninggalkanku atau aku yang menunggumu
Bisa jadi kita bersua kembali, atau bisa jadi di tengah jalan kita menemukan teman berjuang yang lebih bisa melengkapi
Lekaslah bahagia,
Salam puisi terakhirku untukmu
Cilacap, 20 April 2020
Komentar
Posting Komentar