Untuk Semua Perempuan
Berawal dari sebuah postingan close friend instagram, dan mendapat sambutan yang baik dari kawan-kawan close friend ku hehe. Akhirnya aku mulai menuliskannya disini. Entahlah ini kalian sebut apa, aku hanya berharap seorang perempuan bisa mengenali dirinya sendiri dan tidak takut memiliki mimpi yang tinggi hanya karena stereotipe yang ada di masyarakat.
------
Untuk Perempuan,
Menjadi perempuan itu tidak mudah. Apalagi
jika lingkungan kita tidak mendukung. Mungkin kamu juga salah satu orang yang
tidak dikenalkan orang disekelilingmu mengenai sistem kerja biologismu. Kamu susah
payah menerima jika setiap bulan kamu harus merasakan sakitnya dan ribetnya menstruasi.
Kemudian ditambah dengan keadaan emosi yang berantakan dan kamu bingung kamu
kenapa. Mungkin hari ini kamu baru menyadari jika selama ini yang kamu alami
adalah gejala PMS (Pre Menstrual Syndrome) dan sakit perut yang kamu
alami setiap bulan adalah Dismenore.
Menjadi perempuan itu tidak mudah. Beranjak
dewasa kita dihadapkan dengan lipstick, bedak, blush on, dll. Dihatimu, kamu
menangis sebab tak terlahir sesuai dengan standar kecantikan yang ada di
masyarakat kita. Berkulit putih, langsing, hidung mancung, bibir merona, dll. Kemudian
kamu mati-matian melukis dirimu agar kamu bisa sesuai dengan standar kecantikan
yang ada. Jika kita bisa merenung sebetar saja, sebetulnya itu untuk siapa? Jangan-jangan
kita seperti itu hanya karena kita tidak ingin dikucilkan? Atau kita takut
dibilang jelek? Puan, kecantikan ini bukan ajang kompetisi. Menjadi cantik
tidak harus fisik, kita bisa mempercantik diri kita dengan memiliki wawasan
yang luas, dengan menghasilkan keterampilan yang kita miliki, atau bahkan cukup
dengan percaya diri. Menuruti apa yang mereka minta hanya akan membuat mereka
memiliki permintaan-permintaan yang lain atas dirimu. Sudah, itu merepotkan!
Menjadi perempuan itu tidak mudah. Bisa
mengenyam pendidikan sampai lulus SMA saja rasanya sudah syukur, apalagi jika
sampai kuliah. Sering denger kan, masyarakat bilang pekerjaan kita hanya sumur,
dapur, kasur. Padahal bisa mengenyam pendidikan yang cukup, mencari wawasan
yang luas, nantinya juga akan berdampak baik bagi keluarga yang akan kita
bangun. Jika nantinya kita tak seberuntung perempuan-perempuan yang dibebaskan
mimpinya oleh suami, setidaknya di rumah kita bisa menularkan mimpi kita pada
anak-anak kita nanti. Belajar dari banyak hal yang dunia ini kekang, tentu kamu
tidak ingin anak-anakmu merasakan hal yang sama bukan?
Menjadi perempuan itu tidak mudah. Ketika sudah
memasuki usia setidaknya 20 tahun, mulai banjir pertanyaan “Kapan nikah? Nanti jadi
perawan tua lho”. Lagi-lagi hal ini sering menggoda iman kita. Padahal menikah
bukan tentang enaknya saja. Ada banyak sekali masalah di dalamnya yang membutuhkan
emosi yang stabil, kesalingan, dll. Jika asal mencomot seseorang untuk menjadi
pasangan, mungkin sudah sejak usia 15 tahun aku menikah, haha bercanda. Artinya,
untuk mendapatkan pasangan yang se-frekuensi pun tidak mudah. Butuh komunikasi
yang intens sebelum memutuskan untuk membangun rumah tangga bersama agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan. Memang pakde bude nih, nyuruh kita-kita nikah padahal mereka yang butuh hiburan alias dangdutan hahaha.
Menjadi perempuan itu tidak mudah. Setelah menikah,
bakal banyak sekali pertanyaan, “udah isi belum? Udah lama kan nikahnya”
seolah-olah kegiatan membuat anak itu hanya dilakukan oleh pihak perempuan
saja. Mengapa yang laki-laki tidak ditanya, “gimana berhasil nggak buatnya?”
Hmm. Pakde, bude, lagi-lagi urusan hamil itu Tuhan yang beri. Lagian kalo sudah
hamil dan anaknya lahir, mau ikut ngurus? Kadang basa-basi itu bukan malah
mencairkan suasana, justeru malah menyudutkan psikologis perempuan. Karena masih
banyak juga yang menganggap, jika perempuan belum bisa hamil maka dia belum
sempurna menjadi perempuan. Heh! Lambemu!
Mungkin cukup dulu hehe. Untuk Perempuan dimanapun
kalian berada, yang kehadirannya masih disepelekan dan dipandang sebelah mata,
jadikan ini sebagai tantangan kita. Tidak usah muluk-muluk dulu, mulailah
dengan mengenali dirimu, bagian tubuhmu, dan emosimu. Teruslah belajar dan
mencari wawasan yang luas. Seseorang pernah bilang kepadaku, batasan dan nyinyiran itu
biasanya terucap sebab yang mereka butuhkan adalah pembuktian. Semangat ya!
Keren zahraa
BalasHapusTerimakasih 😊🙏
Hapus