Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Romantisasi Angkot Pak Kumis

  Sebuah kenangan waktu masih putih abu-abu … Pak kumis adalah seorang sopir angkot yang menjadi langganan anak-anak di sekolahku saat pesiar tiba. Pesiar itu adalah satu hari dimana siswa/siswi diperbolehkan keluar dari area sekolah dan asrama. Tentunya dengan batasan waktu tertentu. Balik lagi ke Pak Kumis. Jarang sekali atau bahkan tidak ada dari kita yang tau nama asli beliau siapa haha. Kita memanggilnya Pak Kumis sebab beliau memiliki kumis tebal yang khas. Angkot Pak Kumis sangat laris pas hari pesiar tiba, beliau bisa bolak-balik ke sekolahku lima kali hanya untuk mengantarkan anak-anak ke tempat yang ingin mereka tuju. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, angkot Pak Kumis mulai sepi sejak adanya applikasi ojek online. Itu terjadi sekitar tahun 2017an, tepatnya waktu aku kelas dua SMA. Pada saat itu anak-anak mulai jarang menggunakan jasa angkot Pak Kumis lagi, mungkin karena dengan jasa applikasi ojek online lebih praktis, disisi lain juga tidak harus menunggu lama hin...

Masalah Yang Sama

Mengingat kembali segala macam baik itu tempat, makanan, suasana saat bersama doi (mantan) hanya akan membuat kenangan itu melekat dan semakin melekat. Woiya jelas sakitnya bukan main, teriris, tercabik-cabik, dan parahnya senyumannya melintas di depan mata. Jika sudah begini, ingin sekali punya mesin yang bisa membuat ingatanku terhapus. Alih-alih seperti yang ada di novel Hujan-Tere Liye, saat Lail ingin melupakan Esok hanya dengan satu tombol klik saja kenangan itu sudah otomatis terhapus hehe. Sudah nih, mulai bisa merelakan kenangan bersma mantan, kenangan perlahan pun mulai tersapu. Tiba-tiba datang lagi seseorang yang membuat hati berdebar. Mungkin ini cobaan, siklus cinta, atau mungkin apalah candaan semesta. Jika sudah begini, tameng harus siap dipasang. Kemudian menjaga jarak untuk sedikit jual mahal. Ya gimana, ini kan untuk memastikan apa dia merasa kehilangan atau tidak. Jika iya kan berati ada sinyal untuk bisa selangkah lebih dekat. Jika tidak, yo ngalamat hati jadi amby...