Masalah Yang Sama
Mengingat kembali segala macam baik itu tempat, makanan, suasana saat bersama doi (mantan) hanya akan membuat kenangan itu melekat dan semakin melekat. Woiya jelas sakitnya bukan main, teriris, tercabik-cabik, dan parahnya senyumannya melintas di depan mata.
Jika sudah begini, ingin sekali punya mesin yang bisa membuat ingatanku terhapus. Alih-alih seperti yang ada di novel Hujan-Tere Liye, saat Lail ingin melupakan Esok hanya dengan satu tombol klik saja kenangan itu sudah otomatis terhapus hehe.
Sudah nih, mulai bisa merelakan kenangan bersma mantan, kenangan perlahan pun mulai tersapu. Tiba-tiba datang lagi seseorang yang membuat hati berdebar. Mungkin ini cobaan, siklus cinta, atau mungkin apalah candaan semesta. Jika sudah begini, tameng harus siap dipasang. Kemudian menjaga jarak untuk sedikit jual mahal. Ya gimana, ini kan untuk memastikan apa dia merasa kehilangan atau tidak. Jika iya kan berati ada sinyal untuk bisa selangkah lebih dekat. Jika tidak, yo ngalamat hati jadi ambyar hahaha.
Yoweslah, ambyar ini aku. Lagi-lagi aku ngga paham betul perihal perasaan. Sudah punya tekad untuk tidak jatuh cinta lagi sebab 50% mengatakan akan patah hati lagi. Tapi ya gimana ya, sudah ku bilang aku tidak paham perihal perasaan. Aku pasrah walau berakhir ambyar. Parahnya, ambyar bukan karena putus setelah menjalin hubungan. Tapi ambyar sebab belum sempat memiliki tapi sudah merasa kehilangan awokwokwok.
Wes lah aku mau masuk ke portal melupakan. Untuk saat ini tidak ada cinta-cintaan lagi. Ya walaupun tetap ada fase dimana perasaan akan menye-menye, tentunya tidak separah ketika patah hati pertama kali . Tapi setidaknya itu sih hikmah sering patah hati, jadi lebih tegas dan mawas sama hati sendiri hehe.
Komentar
Posting Komentar