Postingan

Standar Kecantikan yang Membelenggu

Oleh. Zahra Arifia Shaumi Perempuan di Indonesia terbelenggu dalam standar kecantikan yang dibuat oleh masyarakat. Bahwa cantik itu berarti ia yang memiliki postur tubuh ramping, berkulit putih, bibir yang tipis dan merona, serta kecantikan-kecantikan yang hanya digambarkan melalui fisik. Alhasil perempuan rela merogoh kantong yang jumlahnya tidak sedikit hanya untuk memenuhi standar kecantikan yang fana itu. Persaingan ini secara perlahan membuat perempuan merasa terlena dan hanya memikirkan fisiknya saja, tidak memikirkan kualitas intelektualnya juga moralnya. Padahal jika diartikan secara luas, cantik bukan hanya sebuah objek yang hanya bisa dinikmati oleh mata, melainkan cantik juga bisa menjadi sebuah subjek dimana perempuan-perempuan mengasah potensi yang ada dalam dirinya. Untuk itu perlu perempuan-perempuan yang progresif yang memahami bahwa ada kejanggalan dalam standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat. Diperlukan pula perempuan-perempuan yang secara intelektual tela...

Pertanyaan yang Tak Butuh Jawaban

Untuk apa kamu hidup?

Karto

Oleh: Zahra Arifia Shaumi Waktu itu kau telah berjanji tak akan tinggalkan kami. Air mataku bahkan tak jadi jatuh sebab kau usap dengan ujung bajumu. Kau mengusap perutku yang waktu itu tengah mengandung anak kita, Karto. “Aku mau cari uang dulu ya. Kamu tak usah khawatir, aku pasti pulang.” Seperti itu ucapmu dua tahun lalu di teras rumah sebelum punggungmu benar-benar tak tampak. Kau berbohong padaku, Karto. Apa kau tak rindu dengan anak ini yang kita buat dengan cinta? Dia sudah mulai cerewet dan ingin tau banyak hal. Sebentar lagi mungkin dia akan bertanya dimana ayahnya, seperti yang teman-teman sebayanya punya. Lalu aku harus menjawab apa, Karto? Bagaimana bisa aku menjawab ayahnya mati, jika tak ada bukti nisan? Bagimana bisa aku menjawab ayahnya pergi dan tak kunjung kembali pada anak yang tak seharusnya ditinggal pergi? Aku tak tega, Karto. Tapi bagaimana bisa disini aku merasa bersalah sendirian, sedangkan dirimu? Apa kau masih ingat aku? Atau bahkan kau sudah memiliki pere...

Tertanda, Pas Mulai Beranjak Dewasa

Akhir-akhir ini aku jadi sering berpikir, sebenernya aku hidup ngejar apa to? Kok kadang rasanya capek dan pengen nyerah aja. Nggak jarang juga kenangan-kenangan di masa kecil berseliweran. Mereka menyapa dengan saru nya, “Piye? Penak dadi cah cilik wae to?”. Yo seandainya Doraemon diciptakan nyata di dunia ini, pasti bisnisnya sudah laris diburu oleh orang yang mulai beranjak dewasa, yang sangat membutuhkan mesin waktu untuk kembali di masa hidupnya yang bisa haha hihi huhu hehe hoho tanpa adanya beban. Beranjak dewasa menurutku adalah masa yang tanggung, bisa dikatakan sudah terlalu besar untuk merengek, tapi juga masih terlalu kecil untuk menyerah. Kadang mau curhat pun percuma. Pikiran nggak menemui ketenangannya. Pasalnya, sudah beberapa kali aku curhat pada orang yang aku anggap sudah melewati masa-masa krisis hidup sepertiku dan jawabanya sama sekali nggak   membuat isi kepalaku berhenti mengoceh. Semua jawaban kurang lebih sama, “Sing sabar” atau, “Wajar kok usiamu ngalam...

Romantisasi Angkot Pak Kumis

  Sebuah kenangan waktu masih putih abu-abu … Pak kumis adalah seorang sopir angkot yang menjadi langganan anak-anak di sekolahku saat pesiar tiba. Pesiar itu adalah satu hari dimana siswa/siswi diperbolehkan keluar dari area sekolah dan asrama. Tentunya dengan batasan waktu tertentu. Balik lagi ke Pak Kumis. Jarang sekali atau bahkan tidak ada dari kita yang tau nama asli beliau siapa haha. Kita memanggilnya Pak Kumis sebab beliau memiliki kumis tebal yang khas. Angkot Pak Kumis sangat laris pas hari pesiar tiba, beliau bisa bolak-balik ke sekolahku lima kali hanya untuk mengantarkan anak-anak ke tempat yang ingin mereka tuju. Tapi hal itu tidak berlangsung lama, angkot Pak Kumis mulai sepi sejak adanya applikasi ojek online. Itu terjadi sekitar tahun 2017an, tepatnya waktu aku kelas dua SMA. Pada saat itu anak-anak mulai jarang menggunakan jasa angkot Pak Kumis lagi, mungkin karena dengan jasa applikasi ojek online lebih praktis, disisi lain juga tidak harus menunggu lama hin...

Masalah Yang Sama

Mengingat kembali segala macam baik itu tempat, makanan, suasana saat bersama doi (mantan) hanya akan membuat kenangan itu melekat dan semakin melekat. Woiya jelas sakitnya bukan main, teriris, tercabik-cabik, dan parahnya senyumannya melintas di depan mata. Jika sudah begini, ingin sekali punya mesin yang bisa membuat ingatanku terhapus. Alih-alih seperti yang ada di novel Hujan-Tere Liye, saat Lail ingin melupakan Esok hanya dengan satu tombol klik saja kenangan itu sudah otomatis terhapus hehe. Sudah nih, mulai bisa merelakan kenangan bersma mantan, kenangan perlahan pun mulai tersapu. Tiba-tiba datang lagi seseorang yang membuat hati berdebar. Mungkin ini cobaan, siklus cinta, atau mungkin apalah candaan semesta. Jika sudah begini, tameng harus siap dipasang. Kemudian menjaga jarak untuk sedikit jual mahal. Ya gimana, ini kan untuk memastikan apa dia merasa kehilangan atau tidak. Jika iya kan berati ada sinyal untuk bisa selangkah lebih dekat. Jika tidak, yo ngalamat hati jadi amby...

Untuk Semua Perempuan

Berawal dari sebuah postingan close friend instagram, dan mendapat sambutan yang baik dari kawan-kawan close friend ku hehe. Akhirnya aku mulai menuliskannya disini. Entahlah ini kalian sebut apa, aku hanya berharap seorang perempuan bisa mengenali dirinya sendiri dan tidak takut memiliki mimpi yang tinggi hanya karena stereotipe yang ada di masyarakat.   ------ Untuk Perempuan,  Menjadi perempuan itu tidak mudah. Apalagi jika lingkungan kita tidak mendukung. Mungkin kamu juga salah satu orang yang tidak dikenalkan orang disekelilingmu mengenai sistem kerja biologismu. Kamu susah payah menerima jika setiap bulan kamu harus merasakan sakitnya dan ribetnya menstruasi. Kemudian ditambah dengan keadaan emosi yang berantakan dan kamu bingung kamu kenapa. Mungkin hari ini kamu baru menyadari jika selama ini yang kamu alami adalah gejala PMS ( Pre Menstrual Syndrome ) dan sakit perut yang kamu alami setiap bulan adalah Dismenore. Menjadi perempuan itu tidak mudah. Beranjak dewa...